Thursday, December 29, 2016

Pengorganisasian

1.      Teori Organisasi
Teori dan prinsip dalam manajemen organisasi memberikan gambaran apa yang harus dikerjakan. Terdapat 3 teori atau aliran utama manajemen, yang terdiri dari aliran klasik, aliran perilaku dan aliran ilmu manajemen. Teori pengorganisasian klasik terkait bagaimana sumber daya organisasi bisa digunakan untuk pencapaian tujuan organisasi. Salah satu tokoh yang berperan penting dalam teori organisasi klasik adalah Max Weber. Menurut Max Weber, komponen utama dari usaha pengorganisasian termasuk juga prosedur-prosedur dan aturan yang mendetail, suatu hierarki organisasional diuraikan dengan jelas dan hubungan antara anggota-anggota organisasi kewirausahaan yang terutama non-person (Wiratmo).
Tokoh aliran perilaku seperti Hugo Munsterberg (1863-1916) dan Elton Mayo mengatakan bahwa aliran perilaku muncul akibat ketidakmampuan teori klasik menjelaskan bagaimana efisiensi produksi dan keserasian kerja dapat dicapai dalam suatu perusahaan dan organisasi. Dalam teori ini, faktor-faktor sosial dan psikologi tenaga kerja meruakan titik perhatian utama (Herujito, 2001).
Teori manajemen ilmiah timbul karena adanya kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas dan kekurangan tenaga kerja yang terampil di Amerika Serikat sekitar abad k e dua puluh. Pakar teori manajemen ilmiah adalah Robert Owen (1771-1858), Charles Babbage (1792-1871) dan Frederick W. Taylor (1858-1915) (Herujito, 2001).

2.      Departementalisasi, Rentang Manajemen, Hubungan Skalar
Departementalisasi merupakan proses pembentukan departemen dalam sistem manajemen. Metode pembentukan hubungan formal diantara sumber daya-sumber daya yang paling umum adalah dengan membentuk departemen-departemen. Pada dasarnya, departemen adalah suatu kelompok sumber daya-sumber daya yang dibentuk oleh manajemen untuk melaksanakan beberapa tugas organisasional.  Penciptaan departemen-departemen tersebut umumnya didasarkan pada faktor situasional seperti fungsi-fungsi kerja yang dilaksanakan, produk yang dibuat, daerah yang diliput, sasaran konsumen dan proses yang dirancang untuk pembuatan produk.  Departementalisasi terbagi ke dalam 5 bentuk, yaitu berdasarkan fungsi yang dilaksanakan dalam suatu sistem manajemen, berdasarkan produk yang dibuat, berdasarkan wilayah tempat dimana kerja sedang dilakukan atau daerah geografis pasar dimana sistem manajemen dipusatkan, berdasarkan pelanggan dari sistem manajemen dan berdasarkan proses pembuatan produk (Wiratmo).
Rentang manajemen menunjuk pada jumlah individu yang diawasi oleh wirausahawan. Semakin banyak individu yang diawasi oleh wirausahawan, semakin besar rentang manajemen, pun sebaliknya. Rentang manajemen juga dinamakan rentang kekuasaan, rentang pengawasan, rentang supervise dan rentang tanggung jawab. Pusat perhatian dari rentang manajemen adalah penentuan seberapa banyak individu yang bisa diawasi secara efektif oleh seorang wirausahawan (Wiratmo).
Hubungan skalar menunjuk pada rantai komando pada suatu organisasi. Organisasi kewirausahaan terbangun atas premis bahwa individu pada posisi atas memiliki kekuasaan paling besar dan bahwa derajat kekuasaan individu semakin berkurang menurut posisi relatif individu pada bagan organisasi. Semakin rendah posisi relatif individu pada bagan organisasi, semakin kecil kekuasaan yang dimiliki. Konsep hubungan skalar ini berhubungan dengan konsep kesatuan perintah, dimana konsep kesatuan perintah tersebut menyatakan bahwa individu hendaknya hanya memiliki seorang atasan saja. Jika terlalu banyak atasan yang member perintah, hasil yang paling mungkin adalah kebingungan, perintah yang bertentangan dan pekerja yang frustasi, serta situasi yang mungkin akan menimbulkan ketidak efisienan dan ketidak efektifan (Wiratmo).

3.      Pengorganisasian Aktivitas Individu
Dasar dalam penyaluran aktivitas individu dalam organisasi yang paling mendasar adalah tanggung jawab. Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melaksanakan aktivitas yang dibebankan. Tanggung Jawab adalah komitmen pribadi untuk menangani suatu pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengan kemampuannya, sehingga tanggung jawab tersebut tidak bisa didelegasikan kepada bawahan. Terdapat tiga bidang yang berhubungan dengan tanggung jawab, yaitu pembagian aktivitas kerja, menegaskan aktivitas kerja dari manajemen dan bertanggung jawab (Wiratmo).

Pembagian aktivitas kerja perlu dikalukan karena banyak individu yang bekerja dalam sistem manajemen tertentu,sehingga pengorganisasian perlu melibatkan pembagian aktivitas kerja antara sejumlah orang. Menegaskan aktivitas kerja manajemen membuat setiap manajer secara aktif berperan dengan atasannya, rekan sebaya dan bawahan pada pekerjaan manajerial yang diuraikan secara sistematis untuk dikerjakan dan kemudian meengaskan peranan yang dimainkan oleh tiap manajer dalam hubungannya dengan kelompok kerjanya dan dengan organisasi.  Penegasan aktivitas kerja dari manajer adalah sama pentingnya dengan pembagian aktivitas-aktivitas kerja dari non manajer karena manajer mempengaruhi bagian terbesar dari sumber daya-sumber daya dalam sistem manajemen dibandingkan dengan individu non manajer, sehingga faktor-faktor seperti jurang tanggung jawab biasanya mempunyai dampak yang lebih berarti pada sistem manajemen ketika faktor-faktor tersebut berhubungan dengan manajer dibandingkan dengan individu non manajer. Seorang manajer dikatakan bertanggung jawab jika mereka melaksanakan aktivitas wajib mereka laksanakan karena manajer biasanya bisa memiliki dampak yang lebih besar pada organisasi dibandingkan individu non manajer, manajer yang bertanggung jawab adalah prasyarat bagi keberhasilan sistem manajemen. Derajat tanggung jawab yang dimiliki oleh manajer bisa ditentukan dengan menganalisa sikap mereka dalam memimpin bawahan, perilaku mereka dengan tingkatan manajemen yang lebih tinggi, perilaku mereka dengan kelompok-kelompok lain dan sikap serta nilai-nilai pribadi (Wiratmo).

4.      Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi memiliki makna yang luas, terdapat beberapa pengertian mengenai pengembangan organisasi diantaranya sebagai berikut (Duha, 2014) :
a. Menurut Davis dan Newstrom, pengembangan organisasi adalah strategi intervensi yang memanfaatkan proses kelompok untuk berfokus pada budaya suatu organisasi secara menyeluruh dalam rangka melaksanakan perubahan yang diinginkan.
b.   Menurut Gibson dkk, pengembangan organisasi yaitu menerapkan pengetahuan dan teknik ilmu perilaku, dimana pengembangan organisasi adalah proses yang berusaha meningkatkan keaktivitasan organisasi dengan memandukan keinginan individu untuk tumbuh dan berkembang dengan tujuan organisasi. Proses ini merupakan upaya perubahan perencanaan yang melibatkan sistem secara menyeluruh dalam periode waktu tertentu dan upaya perubahan yang terkait dengan misi organisasi.

Sehingga pengembangan organisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses yang berkesinambungan secara terus-menerus yang dilakukan untuk melakukan usaha-usaha perbaikan atas berbagai kegagalan dan kesalahan, juga untuk memenuhi berbagai harapan-harapan yang diinginkan, serta bagian dari cara untuk peningkatan baik kuantitas maupun kualitas yang telah dimiliki sebelumnya, dengan mempertahankan nilai-nilai dasar dan utama yang terkandung di dalam budaya organisasi (Duha, 2014).


KESIMPULAN

Terdapat 3 teori atau aliran utama manajemen, yang terdiri dari aliran klasik, aliran perilaku dan aliran ilmu manajemen. Departementalisasi merupakan proses pembentukan departemen dalam sistem manajemen. Departementalisasi terbagi ke dalam 5 bentuk, yaitu berdasarkan fungsi yang dilaksanakan dalam suatu sistem manajemen, berdasarkan produk yang dibuat, berdasarkan wilayah tempat dimana kerja sedang dilakukan atau daerah geografis pasar dimana sistem manajemen dipusatkan, berdasarkan pelanggan dari sistem manajemen dan berdasarkan proses pembuatan produkRentang manajemen menunjuk pada jumlah individu yang diawasi oleh wirausahawan. Hubungan skalar menunjuk pada rantai komando pada suatu organisasi. Dasar dalam penyaluran aktivitas individu dalam organisasi yang paling mendasar adalah tanggung jawab. Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melaksanakan aktivitas yang dibebankan. Tanggung Jawab adalah komitmen pribadi untuk menangani suatu pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengan kemampuannya. Terdapat tiga bidang yang berhubungan dengan tanggung jawab, yaitu pembagian aktivitas kerja, menegaskan aktivitas kerja dari manajemen dan bertanggung jawab. Pengembangan organisasi merupakan sebuah proses yang berkesinambungan secara terus-menerus yang dilakukan untuk melakukan usaha-usaha perbaikan atas berbagai kegagalan dan kesalahan, juga untuk memenuhi berbagai harapan-harapan yang diinginkan, serta bagian dari cara untuk peningkatan baik kuantitas maupun kualitas yang telah dimiliki sebelumnya, dengan mempertahankan nilai-nilai dasar dan utama yang terkandung di dalam budaya organisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Herujito, Yayat M. 2001.  Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : Grasindo.
Duha, Timotius. 2014. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Deepublish.
Wiratmo, Masykur. Seri Diktat Kuliah : Kewirausahaan. Jakarta : Universitas Gunadarma.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...