Bahasa merupakan kunci untuk membuka wawasan dan pengetahuan. Fungsi umum bahasa indonesia adalah
sebagai alat komunikasi sosial. Bahasa pada dasarnya sudah menyatu dengan
kehidupan manusia. Aktivitas manusia sebagai anggota masyarakat sangat
bergantung pada penggunaan bahasa masyarakat setempat. Gagasan, ide, pikiran,
harapan dan keinginan disampaikan lewat bahasa. Melalui bahasa yang digunakan manusia, maka dapat memahami karakter, keinginan, motif, latar belakang pendidikan, kehidupan sosial, pergaulan dan adat istiadat manusia. Dengan begitu bahasa adalah alat komunikasi sekaligus alat untuk memahami isi dari komunikasi itu sendiri.
Sumber : Bahasa Indonesia Pemersatu Bangsa
Secara garis besar, fungsi Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Bahasa sebagai alat komunikasi
Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat memikirkan, mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan kehidupan umat manusia menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat. Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon yang positif. Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.
2. Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri
Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.
Menurut Sumiati Budiman (1987 : 1) fungsi bahasa dapat dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu :
1. Fungsi Praktis
Bahasa digunakan sebagai komunikasi
dan interaksi antar anggota masyarakat dalam pergaulan hidup sehari-hari.
2. Fungsi Kultural
Bahasa digunakan sebagai alat untuk
menyimpan, menyebarkan dan mengembangkan kebudayaan.
3. Fungsi Artistik
Bahasa digunakan sebagai alat untuk
menyampaikan rasa estetis (keindahan) manusia melalui seni sastra.
4. Fungsi politis
Bahasa digunakan sebagai alat untuk mempusatkan bangsa dan untuk menyelenggarakan administrasi pemerintahan. Mencermati keadaan dan perkembangan dewasa ini, semakin terasakan betapa besar fungsi dan peran bahasa dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa kehidupan manusia terasa hampa dan tidak berarti. Melalui peran bahasa, manusia dapat menjadikan dirinya menjadi manusia berbudi pekerti, berilmu dan bermartabat tinggi.
5. Fungsi Edukatif
Bahasa digunakan sebagai alat
menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sumber : Bangga Menggunakan Bahasa Indonesia
Walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat
persatuan tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan.
Dengan adanya informasi ilmiah dalam bahasa Indonesia maka akan ada kemajuan di
bidang ilmu pengetahuan yang berarti meningkatkan mutu bahasa indonesia sebagai
bahasa ilmiah.
Karya
tulis ilmiah atau akademik menuntut kecermatan dalam penalaran dan bahasa.
Dalam hal bahasa, karya tulis semacam itu harus
memenuhi ragam bahasa standar (formal) atau bukan bahasa informal atau
pergaulan. Ragam bahasa karya tulis ilmiah atau akademik hendaknya mengikuti
ragam bahasa yang penuturnya adalah terpelajar dalam bidang ilmu tertentu. Ragam
bahasa ini mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari ketaksaan atau
ambigiutas makna karena karya tulis ilmiah tidak terikat oleh waktu.
Dengan
demikian, ragam bahasa karya ilmiah sedapat-dapatnya tidak mengandung bahasa
yang sifatnya kontekstual seperti ragam bahasa jurnalistik. Tujuannya agar
karya tersebut dapat tetap dipahami oleh pembaca yang tidak berada dalam
situasi atau konteks saat karya tersebut diterbitkan. Masalah ilmiah biasanya
menyangkut hal yang sifatnya abstrak atau konseptual yang sulit dicari alat
peraga atau analoginya dengan keadaan nyata. Untuk mengungkapkan hal semacam
itu, diperlukan struktur bahasa keilmuan adalah kemampuannya untuk membedakan
gagasan atau pengertian yang memang berbeda dan strukturnya yang baku dan
cermat. Dengan karakteristik ini, suatu gagasan dapat terungkap dengan cermat
tanpa kesalahan makna bagi penerimanya.
Ragam bahasa ini mengikuti kaidah
bahasa baku untuk menghindari ambiguitas makna karena karya
tulis ilmiah tidak terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam bahasa karya
tulis ilmiah sedapat-dapatnya tidak mengandung bahasa yang sifatnya kontekstual
seperti ragam bahasa jurnalistik. Tujuan nya adalah agar karya tersebut dapat
tetap dipahami oleh pembaca yang tidak berada dalam situasi atau konteks saat
karya tersebut diterbitkan.
Masalah ilmiah biasanya menyangkut
hal yang sifatnya abstrak atau konseptual yang sulit dicari alat peraga atau
analoginya dengan keadaan nyata. Untuk mengungkapkan hal semacam itu,
diperlukan struktur bahasa dan kosakata yang canggih. Ciri-ciri bahasa keilmuan
adalah kemampuannya untuk membedakan gagasan atau pengertian yang memang
berbeda dan stukturnya yang baku dan cermat. Dengan karakteristik ini, suatu
gagasan dapat terungkap secara cermat tanpa kesalahan makna bagi penerimanya.
Suharsono (2001) menyebutkan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam karya
tulis ilmiah berupa penelitian yaitu:
- . Bemakna isinya
- .. Jelas uraiannya
- . Berkesatuan yang bulat
- Singkat dan padat
- Memenuhi kaidah kebahasaan
- Memenuhi kaidah penulisan dan format karya ilmiah
Aspek komunikatif (keefektifan)
hendaknya dicapai pada pada tingkat kecanggihan yang diharapkan dalam
komunikasi ilmiah. Oleh karena itu, karya ilmiah tidak selayaknya membatasi
diri untuk menggunakan bahasa (stuktur kalimat dan istilah) popular khususya
untuk komunikasi antarilmuan. Kareana makna simbol bahasa harus diartikan atas
dasar kaidah baku, karya ilmiah tidak harus mengikuti apa yang nyatanya
digunakan atau popular dengan mengorbankan makna yang seharusnya.
1. http://normansyah87.blogspot.com/2009/10/peranan-fungsi-bahasa-indonesia-dalam.html
2. http://tommybhsindonesia.blogspot.com/2012/11/peranan-fungsi-ragam-bahasa-indonesia.html
3. http://tiasek4.blogspot.com/2010/04/fungsi-dan-peran-bahasa-indonesia-dalam.html
No comments:
Post a Comment