A.
Ekologi Lingkungan
Istilah
ekologi diperkenalkan oleh
Ernest Haeckel pada tahun 1869, berasal dari bahasa Yunani, yaitu Oikos yang berarti tempat tinggal dan Logos yang berarti Ilmu atau telaah.
Sehingga secara istilah, Ekologi adalah ilmu yang mempelajari antara makhluk
hidup dengan makhluk hidup atau makhluk hidup dengan lingkungannya atau dengan
kata lain, ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
organisme (biotik) dengan lingkungannya (abiotik). Ekologi dikelompokan kedalam
4 jenis, yaitu:
1.
Ekologi hutan
Ekologi hutan adalah Ilmu yang mempelajari hubungan
antara mahluk hidup dengan lingkungan. Hubungan ini sangat erat dan komplek
sehingga menyatakan bahwa ekologi adalah biologi lingkungan (Eviromental biology). Hutan adalah
tempat yag berisi tumbuh-tumbuhan yang dikuasai pohon-pohon dan mempunyai
keadaan lingkungan yang berbeda dengan keadaan diluar hutan. Hubungan antara
masyarakat tumbuh-tumbuhan hutan, margasatwa dan alam lingkungannya begitu erat
sehingga hutan dapat dipandang sebagai suatu sistem ekologi atau ekosistem.
Ekosistem adalah suatu sistem didalam alam yang
meliputi mahluk hidup dan lingkungannya yang saling mempengaruhi atau timbal
balik untuk kelangsukan hidup mahluk tersebut.
Ekologi hutan adalah cabang ekologi yang khusus mempelajari masyarakat atau ekosistem hutan. Hutan dapat dipelajari dari segi autekologi dan synekologi. Berikut ini adalah penjelasannya:
Ekologi hutan adalah cabang ekologi yang khusus mempelajari masyarakat atau ekosistem hutan. Hutan dapat dipelajari dari segi autekologi dan synekologi. Berikut ini adalah penjelasannya:
a)
Autekologi mempelajari ekologi suatu jenis pohon atau
pengaruh sesuatu faktor lingkungan terhadap hidup atau tumbuhnya satu atau
lebih jenis-jenis pohon. Sifat penyelidikannya mendekati fisiologi
tumbuh-tumbuhan.
b)
Synekologi mempelajari hutan sebagaimasyarakat atau
ekositem misalnya penelitian tentang pengaruh keadaan tempattumbuh terhadap
komposisi dan produksi hutan.
2.
Ekologi daratan
Ekologi daratan adalah ilmu yang mempelajari ilmu
antara mahluk hidup dan lingkungannya terutama di daratan. Ekologi daratan
meliputi manusia, tumbuhan, hewan, air, udara, dan cahaya. Dalam hal ini
terjadi timbal balik untuk kelangsungan individu satu sama lain atau simbiolis
mutualisme.
3.
Ekologi laut
Ekologi laut merupakan ilmu yangmempelajari tentang ekosistem
air laut. Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, terumbu
karang, dan padang lamun. Habitat air laut (oceanic)
ditandai oleh salinitas yang tinggi dengan ion Cl- mencapai 55% terutama di
daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah
tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi.
Batas antara lapisan air yang panas dibagian atas dengan air yang dingin di
bagian bawah disebut daerah termocline.
4. Ekologi air tawar
Ekologi air tawar adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan timbal balik di ekositem air yang dilakukan mahluk hidup dengan alam. Habitat air tawar menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat lautan dan daratan, tetapi bagi manusia kepentingannya jauh lebih berarti dibandingkan dengan luas daerahnya.
Ekologi air tawar adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan timbal balik di ekositem air yang dilakukan mahluk hidup dengan alam. Habitat air tawar menempati daerah yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat lautan dan daratan, tetapi bagi manusia kepentingannya jauh lebih berarti dibandingkan dengan luas daerahnya.
Berdasarkan
pembasahan ekologi tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekologi memiliki keterkaitan
dengan pembahasan lingkungan dan unsur-unsur penyusun dari lingkungan. Lingkungan
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan
kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Menurut UU Pengelolaan
Lingkungan Hidup No. 23 tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hodup termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain. L.L Bernard (dalam Siahaan, 1987:12) membagi
lingkungan hidup terbagi kedalam 4 macam sesuai dengan tujuan mencari pola
pengelolaan yang ditentukan dan dikehendaki, yaitu:
1. Lingkungan fisik (Anorganik)
Lingkungan fisik
terdiri dari gaya kosmik dan fisigeografis seperti tanah, udara, air, radiasi,
gaya tarik, dan ombak.
2. Lingkungan biologi (Organik)
Lingkungan biologi
merupakan segala sesuatu yang bersifat biotis seperti manusia, hewan, tumbuhan,
dan mikroba.
3. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial terdiri
dari beberapa jenis, antara lain:
a)
Fisiososial, meliputi
kebudayaan materiil seperti peralatan, senjata, mesin, gedung.
b)
Biososial, yaitu
manusia dan interaksi terhadap sesamanya, hewan, beserta tumbuhan dan semua
bahan yang digunakan manusia yang berasal dari dari sumber organik.
c)
Psikososial, yaitu
hubungan antara tabiat batin manusia, seperti sikap, pandangan, keinginan, dan
keyakinan. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan, agama, ideologi dan bahasa.
4. Lingkungan komposit, yaitu lingkungan yang diatur secara
institusional berupa lembaga-lembaga masyarakat.
Meskipun
memiliki keterkaitan antara ekologi dengan lingkungan, dua hal tersebut
memiliki perbedaan. Perbedaannya terletak pada misi untuk mencari pengetahuan
menyeluruh tentang alam dan dampak perlakuan manusia terhadap lingkungannya,
guna menimbulkan kesadaran dan tanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan.
B.
Keterkaitan Ekologi Lingkungan dengan Teknologi Industri
Ilmu
pengetahuan dan teknologi pada saat ini berkembang dengan pesat, hal ini bertujuan
untuk mengubah gaya hidup manusia agar lebih mudah, cepat dan praktis untuk
berkomunikasi atau mendapatkan informasi. Perkembangan iptek yang paling pesat
adalah teknologi informasi dan teknologi industri. Dalam bidang industri,
teknologi sangat diperlukan da terus berkembang dengan cepat. Karena dengan
adanya teknologi dalam bidang industri mempermudah instansi industri melakukan
kegiatan teknologi industrinya. Akan tetapi, perkembangan yang pesat di bidang
teknologi industri tak selamanya berdampak positif. Ternyata banyak dampak
negatif yang disebabkan oleh perkembangan teknologi. Seperti kerusakan
lingkungan yang terjadi diakibatkan limbah pabrik dan perkembangan lahan hijau
yang digunakan untuk lahan di bidang industri. Jika hal ini tidak ditindaklanjuti
akan berdampak pada kerusakan bumi yang semakin parah.
Hubungan
ekologi dan perkembangan iptek adalah perkembangan iptek banyak merubah
lingkungan. Manusia melakukan perkembangan iptek untuk mengolah sumber daya
alam yang ada. Sumber daya alam yang sudah diolah, akan digunakan untuk
kepentingan makhluk-makhluk yang ada di bumi. Dalam sisi abiotik, pengembangan
iptek bisa menjadi kesatupaduan untuk menjaga keseimbangan lingkungan.
Berdasarkan hal tersebut, pentingnya ekologi
dalam perkembangan iptek adalah agar manusia dapat mengetahui patokan dalam
mengelola lingkungan dan sumber daya alam. Oleh karena itu, ilmu mengenai
ekologi lingkungan dibutuhkan dalam mengelola dan menggunakan bahan yang ada di
lingkungan.
C.
Azaz Pengetahuan Lingkungan
Azaz 1 menyatakan bahwa semua energi yang memasuki sebuah
organisme, populasi, atau ekosistem yang dianggap sebagai energi tersimpan atau
terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, serta tidak
dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.
Azaz
2 menyatakan bahwa tidak ada sistem perubahan energi sangat efisien. Misalnya
pada Hukum Termodinamika II yaitu "Semua sistem biologi kurang efisien,
kecenderungan umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik
dan beradiasi menuju angkasa"
Azaz 3 menyatakan bahwa materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.
Azaz 3 menyatakan bahwa materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.
Azaz 4 menyatakan bahwa semua kategori sumber alam, jika
pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan
sumber alam sampai ke tingkat maksimum.
Azaz 5 menyatakan bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu
sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai
daya rangsang penggunaan.
Azaz 6 menyatakan bahwa Individu dan spesies yang mempunyai
lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung akan berhasil mengalahkan
saingannya tersebut.
Azaz 7 menyatakan bahwa kemantapan pada keanekaragaman suatu
komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal.
Azaz 8 menyatakan bahwa sebuah habitat dapat jenuh atau tidak
oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung kepada bagaimana nicia
dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson.
Azaz 9 menyatakan bahwa keanekaragaman komunitas apa saja
sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat hubungan antara
biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
Azaz 10 menyatakan bahwa lingkungan yang stabil perbandingan
antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah
asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah pada peningkatan
efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.
Azaz 11 menyatakan bahwa sistem yang telah mantap
mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Contohnya seperti pada hama tikus,
serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian dilahan transmigran.
Azaz 12 menyatakan bahwa kesempurnaan adaptasi suatu sifat
atau tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada keadaan lingkungan.
Azaz 13 menyatakan bahwa ingkungan yang secara fisik telah
mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi pada ekosistem
yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh.
Azaz 14 menyatakan bahwa derajat pola keteraturan
naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah
populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut.
D.
Kesimpulan
Ekologi
erat kaitannya dengan lingkungan beserta unsur-unsur penyusun lingkungan. Meskipun
memiliki keterkaitan, dua hal tersebut memiliki perbedaan. Perbedaannya
terletak pada misi untuk mencari pengetahuan menyeluruh tentang alam dan dampak
perlakuan manusia terhadap lingkungannya, guna menimbulkan kesadaran dan
tanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan.
Setiap
ada aksi, selalu diikuti oleh reaksi, demikian pula dengan aksi yang dilakukan
manusia terhadap reaksi yang akan timbul pada lingkungan sekitarnya.
Kemajuan teknologi yang berjalan seiiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia, yaitu memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Disisi lain, teknologi juga memberikan dampak negatif yang dapat membahayakan bagi lingkungan antara lain perubahan iklim, kerusakan lingkungan, hingga terjadinya proses global warming. Dampak negatif tersebut muncul akibat dari penggunaan sumber daya alam yang berlebihan dan limbah dari pabrik serta kendaraan bermotor yang tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, ilmu ekologi lingkungan perlu diterapkan dalam perkembangan iptek karena ekologi dapat menjadi acuan atau batasan dalam mengelola sumber daya alam tanpa harus merusak alam.
Kemajuan teknologi yang berjalan seiiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia, yaitu memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Disisi lain, teknologi juga memberikan dampak negatif yang dapat membahayakan bagi lingkungan antara lain perubahan iklim, kerusakan lingkungan, hingga terjadinya proses global warming. Dampak negatif tersebut muncul akibat dari penggunaan sumber daya alam yang berlebihan dan limbah dari pabrik serta kendaraan bermotor yang tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, ilmu ekologi lingkungan perlu diterapkan dalam perkembangan iptek karena ekologi dapat menjadi acuan atau batasan dalam mengelola sumber daya alam tanpa harus merusak alam.
Penerapan
ekologi dalam perkembangan iptek dapat dilakukan dengan cara mengurangi bahan berbahaya
pada saat pengelolaan dan penggunaan sumber daya alam seperlunya. Asas-asas
pengetahuan lingkungan harus kita pelajari karena asas-asas inilah yang menjadi
acuan dan pengendali kita dalam memanfaatkan sumber daya alam tanpa merusak
kondisi lingkungan yang ada.
Referensi:
1. http://hmtl.environment.uii.ac.id/pentingnya-ekologi-dalam-perkembangan/
2. http://adiseptiyawan.blogspot.co.id/2015/10/makalah-asas-asas-pengetahuan-lingkungan.html
No comments:
Post a Comment