Kata
“Mahasiswa” dibentuk dari dua kata dasar, yaitu “Maha” dan “Siswa”. Maha
berarti besar, agung, mempunyai derajat yang paling tinggi. Sedangkan siswa
menunjukan sebagai orang yang sedang belajar atau menuntut ilmu. Dalam PP No.30
tentang Pendidikan Tinggi disebutkan bahwa mahasiswa adalah peserta didik yang
terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi tertentu (Bab I Pasal 1 [6]), yaitu
lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kesenian. (Bab II Pasal 1 [1]). Dengan demikian, mahasiswa adalah suatu
individu yang merupakan anggota dari suatu masyarakat dengan berbagai tanggung jawab, posisi,
potensi, dan peran khusus dalam masyarakat sosial sesuai dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan,
dan pengabdian kepada masyarakat.
Seorang
mahasiswa dibentuk oleh perguruan tinggi untuk menjadi suatu individu yang
memiliki semangat juang yang tinggi, kreatif, mandiri, inovatif, dan kritis
terhadap pergerakan yang terjadi dalam suatu masyarakat dan lingkungan sosialnya.
Begitu banyak aksi positif yang dilakukan mahasiswa dalam berbagai aspek
kehidupan. Salah satu pergerakan positif mahasiswa adalah peran serta dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Dalam era globalisasi yang penuh persaingan ini, kekuatan ekonomi
suatu negara bersumber dari kemampuan teknologi dan inovasi yang dimiliki oleh bangsa
tersebut. Karena itu, untuk mendorong akselerasi kemakmuran bangsa, pemuda
dengan dipelopori para mahasiswa, harus dapat mengambil peran penting dalam
perkembangan IPTEK di masa mendatang. Saat ini sudah tercatat beberapa
mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang telah berhasil mengembangkan
suatu teknologi baru. Salah satunya adalah sejumlah mahasiswa Universitas
Indonesia (UI) yang berhasil memecahkan rekor baru lewat mobil buatan tim
Nakoela Hore bernama Keris RV. Rekor itu adalah pencapaian satu liter bensin
untuk menempuh jarak 1.027 kilometer. Keris RV berhasil meraih juara dan memecahkan rekor
tersebut dalam ajang Indonesia Energy
Marathon Challenge (IEMC) 2013 yang berlangsung pada 14–17 November
2013 di Surabaya.
Sumber Gambar : Mobil karya mahasiswa UI
Selain Nakoela Hore, UI juga mengirimkan tim
Arjuna Hore dengan mobil prototype
listrik bernama Keris EV. Tim Arjuna Hore berhasil meraih juara pertama dengan
pencapaian 252 km/kWh. Pencapaian tersebut meningkat dibandingkan tahun 2012
yaitu 165 km/kWh. Tim Nakoela Hore terdiri atas 11
mahasiswa Fakultas Teknik UI (FTUI) dan 1 mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan
Budaya UI (FIB UI) angkatan 2010. Sedangkan tim Arjuna Hore terdiri atas
sembilan mahasiswa FTUI, satu orang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UI (FISIP UI), dan satu mahasiswa Fakultas Farmasi UI (FFUI). Tim
Nakoela Hore dan Arjuna Hore ini tergabung dalam “UI Supermileage Vehicle” yang merupakan sebuah perkumpulan otomotif
bentukan mahasiswa UI dengan moto “We design, build and race the best
vehicles with the best efficiency.”
Perkembangan teknologi lainnya disumbangkan oleh beberapa mahasiswa Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut
Teknologi Bandung angkatan 2013 lewat tugas besar Pengantar Rekayasa dan Desain
(PRD). Mereka sedang berinovasi dan merancang sebuah sistem penangkap dan
pengolah air hujan untuk kebutuhan domestik yang dikenal dengan istilah Rainwater Harvesting (RWH) yang salah
satu tujuan utamanya adalah untuk mencegah banjir dan menampung air bersih.
Sistem ini diharapkan dapat mempunyai nilai guna bagi masyarakat karena dirasa
lebih efektif dibanding biopori yang sekarang sedang digalakkan oleh pemerintah.
Terdapat tiga segmen yang menjadi sasaran projek mereka yaitu masyarakat
menengah keatas, masyarakat menengah kebawah, dan fasilitas-fasilitas umum
seperti taman.
Sumber gambar : Konsep Sistem 'Rainwater Harvesting'
Pegerakan
mahasiswa lainnya adalah dalam hal politik yaitu ikut berperan serta dalam
menyambut Pemilihan Umum Presiden 2014. Mahasiswa sebagai salah satu peran yang
mewakili masyarakat untuk mengontrol dan mengawasi berbagai kebijakan
pemerintah, pelopor terwujudnya perubahan sosial yang lebih baik, serta sebagai
calon penerus generasi kepemimpinan bangsa di masa mendatang. Mahasiswa sebagai
satu pilar penegak demokrasi juga ambil bagian sebagai pemilih dan memiliki
nalar intelektual tinggi untuk memilih pemimpin yang tepat sebagai penggerak
bangsa menuju arah yang lebih baik.
Mahasiswa
yang notabene sebagai agen of control benar- benar harus
menjaga idealisnya sebagai mahasiswa. Mengontrol suatu kebijakan elit dan
mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak pro kepada rakyat. Sebagai lapisan
masyarakat, mahasiswa seharusnya bersikap netral dan menempatkan dirinya di
luar sistem agar tetap mempertahankan idealisme yang dimilikinya agar tetap mampu
mengkritisi dan mengkontrol elit politik dalam menentukan kebijakannya. Pola
pikir yang kritis dengan paradigma yang baik harus dikedepankan.
Referensi:
1. http://www.republika.co.id/berita/otomotif/mobil/13/11/19/mwij8e-mobil-buatan-mahasiswa-ui-
2. http://m.kompasiana.com/post/read/646637/3/peran-mahasiswa-dalam-pemilu.html
No comments:
Post a Comment