Menyambung dari postingan sebelumnya tentang sosial masyarakat kota di masyarakat, kali ini saya akan menjelaskan tentang sosial masyarakat desa di masyarakat. Sudah banyak literatur menjelaskan, bahwa ciri khas desa sebagai suatu
komunitas pada masa lalu selalu dikaitkan dengan kebersahajaan
(simplicity), keterbelakangan, tradisionalisme, subsistensi, dan
keterisolasian (Rahardjo, 1999). Menurut Roucek dan Warren dalam Shahab
K (2007), secara umum ciri-ciri kehidupan masyarakat pedesaan dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1. Mempunyai sifat homogen dalam (matapencaharian, nilai-nilai dalam kebudayaan serta dalam sikap dan tingkah laku).
2. Kehidupan desa lebih menekankan anggota keluarga sebagai unit ekonomi.
Artinya; semua anggota keluarga turut bersama-sama memnuhi kebutuhan
ekonomi keluarga.
3. Faktor geografi sangat berpengaruh atas kehidupan yang ada. Misalnya,
keterikatan anggota keluarga dengan tanah atau desa kelahirannya,
4. Hubungan sesama anggota masyarakat lebih intim dan awet dari pada kota,
5. Jumlah anak yang ada dalam keluarga inti lebih besar, dan
6. Hubungan lebih bercorak gemeinschaft dan gesellschaft .
Sumber Gambar : Kehidupan Masyarakat Pedesaan
Adapun yang menjadi ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain :
1. Di
dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang
lebih mendalam dan erat bila di bandingkan dengan masyarakat pedesaan
lainya di luar batas-batas wilayahnya.
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
4. Masyarakat tersebut homogen seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat istiadat, dsb.
Sumber Gambar : Kehidupan Masyarakat Pedesaan
Seperti
di kemukakan para ahli atau sumber bahwa masyarakat Indonesia lebih
dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencarian yang bersifat agraris
atau bercocok tanam. Masyarakat
pedesaan yang agraris biasanya di pandang atau dinilai secara sepintas
oleh orang-orang kota sebagai masyarakat yang rukun,tenang,selaras,akur
dan damai. Akan tetapi sebetulnya ketenangan masyarakat pedesaan itu
hanyalah terbawa oleh sifat masyarakat itu, yang oleh Ferdinand Tonies
di istilahkan dengan masyarakat gemeinschaft (paguyuban). Hal yang
sebenarnya ada justru dengan berdekatan itulah mudah terjadi konflik
atau persaingan yang bersumber dari peristiwa kehidupan sehari-hari, hal
tanah, perkawinan,perbedaan antara kaum muda dan tua serta antara pria
dan wanita. Bayangan bahwa desa tempat ketentraman pada konstelasi
tertentu ada benarnya, akan tetapi yang nampak justru bekerja keraslah
yang merupakan syarat pokok agar dapat hidup di desa.
Sumber :
1. http://blog.ub.ac.id/renimariyam/2012/05/11/ruang-lingkup-sosialisasi-masyarakat-pedesaan/
No comments:
Post a Comment