SUKSES KARENA WIRAUSAHA
1. Eugenie Patricia dan Adrian
Christopher Agus (Puyo Silky Dessert)
Penggemar
dessert terutama yang aktif menggunakan media sosial Instagram
pastinya pernah dengar brand Puyo Silky Dessert. Brand yang hadir sebagai salah
satu tenant Pop Up Market 2014 ini menawarkan kreasi baru soft
pudding dengan rasa dan tekstur yang lembut serta warna-warni yang
memikat. Kepopuleran Puyo dapat terlihat dari banyaknya konsumen yang dengan
sukarela merekomendasikan Puyo melalui media sosial mereka seperti Instagram,
Path hingga Blog pribadi. Dessert yang tengah populer ini adalah hasil
karya anak bangsa. Puyo lahir dari eksperimen iseng-iseng Adrian Christoper
Agus (22 tahun) bersama adiknya Eugene Patricia Agus (19 tahun).
Inspirasi
untuk membuat pudding datang dari ayah mereka yang hobi memasak. Saat itu, sang
ayah sedang membuat pudding dan muncul ide bagi mereka untuk menjual dessert pudding ini ke pasaran. Selama
tiga bulan, mereka fokus mengembangkan resep pudding tersebut agar berbeda dari
pudding yang banyak dijual dipasaran. Ternyata keseriusan mereka untuk menjadi
pebisnis muda mampu mengantarkan mereka ke gerbang kesuksesan.
Pudding
Puyo didirikan pada Juli 2013 yang tidak banyak mengeluarkan modal. Modal awal
yang dikeluarkan hanya sebesar Rp 5.000.0000 dari pinjaman orang tua dan promosi
yang dilakukan hanya melalui media sosial. Semakin banyak peminat yang memesan
pudding unik ini, maka semakin besar juga peluang yang mereka dapatkan untuk
meningkatkan ruang lingkup usaha mereka. Mall Living World Alam Sutra adalah
booth pertama Puyo yang dibeli pada bulan Oktober 2013. Hingga kini, mereka
telah memiliki 18 outlet. Pada awal produksi, mereka hanya mampu menyediakan
sebanyak 100 cup. Sedangkan untuk saat ini, mereka mampu memproduksi 2000
hingga 3000 cup per hari. Satu buah pudding dibanderol dengan harga Rp 12.500.
Sebagai
pemilik dari Pudding Puyo, Adrian sadar bahwa bisnis kuliner tidak selamanya
bersinar dengan cerah. Banyak pesaing-pesaing baru yang akan muncul. Strategi
yang akan dilakukan yaitu tetap aktif untuk mengenalkan produknya ke masyarakat
melalui bazaar dan jejaring sosial. Ia juga terus berinovasi agar Puyo bisa
bertahan dan berekspansi. Tips sukses menjadi entrepreneur adalah harus berani
mencoba, Perencanaan matang harus ada tapi jangan sampai menghambat untuk
memulai. Kalaupun merugi, jangan sampai down
terlalu lama. Selain kreatifitas dan kepekaan terhadap peluang bisnis,
kesuksesan Puyo Silky Dessert boleh dibilang adalah buah ketekunan dari dua
bersaudara ini.
Makanan
ringan yang terbuat dari rumput laut, "Tao Kae Noi" adalah
makanan ringan yang berasal dari Thailand. Pengusaha yang memiliki produk itu
adalah Top Ittipat, yaitu pengusaha
muda asal Thailand yang saat ini menjadi pengusaha muda terkaya di Thailand di usia yang ke 26 tahun. Sebelumnya Top Ittipat adalah pria biasa seperti anak muda pada umumnya yang
sempat kecanduan game di usia ke 16 tahun. Dari kesukaannya akan dunia game,
Top mendapatkan uang dari
menjual item senjata-senjata miliknya di game online. Dengan bisnisnya
ini dia bahkan meraih penghasilan mencapai 1 juta Baht dan dapat membeli sebuah
mobil seharga 600 Baht (sekitar 200 juta rupiah).
Disaat yang bersamaan, bisnis orang
tuanya mengalami kebangkrutan. Dengan sisa uang yang dimilikinya Top beralih usaha ke bisnis DVD Player
tapi Top ditipu mentah-mentah
sebab semua DVD Playernya ternyata barang palsu dan uangnya tidak dapat
kembali. Top Ittipat juga
berusaha mencari pinjaman uang ke bank untuk memulai usaha baru. Namun, pihak bank
tak begitu saja menyetujuinya. Di titik inilah Top mulai bersentuhan dengan kerasnya dunia bisnis. Hutang yang
melilit usaha orang tuanya pun semakin memperburuk keadaan. Terlebih lagi rumah
mereka disita pihak Bank. Ditengah himpitan ini Top tetap kerja keras.
Setelah akhirnya dapatkan pinjaman
dari bank, segala hal dia coba lakukan, Top
mencoba berjualan kacang (chesnut) bersama dengan pamannya. Diawali
dengan mencari cara bagaimana strategi berjualan yang baik supaya bisa laris
kepada para penjual kacang lainnya yang telah sukses sampai lakukan beberapa
eksperimen untuk mendapatkan resep terbaik bagi produk kacangnya sehingga
memiliki cita rasa yang khas dan unik. Kemudian Top membuka kedai di mall
dan belajar tentang menemukan tempat yang stategis. Sebab lokasi menjadi salah
satu faktor menentukan dalam keberhasilan penjualan suatu produk.
Namun berwiraswata memanglah tidak
mudah. Saat Top mulai melakukan
ekspansi bisnis chesnutnya secara besar-besaran, timbul suatu masalah lain
dimana mesin pembuat kacang goreng yang Top pergunakan menimbulkan asap dan
mengotori atap Mall sehingga harus tutup dan pihak Mall juga membatalkan
kontrak kedainya. Dititik ini Top
hampir putus asa. Orang tuanya pun memutuskan untuk pergi ke China. Tetapi Top Ittipat tetap berkeras untuk
bertahan di Thailand dan melanjutkan usahanya. Dari bisnis jual kacang, Top beralih haluan untuk berbisnis rumput laut goreng. Makanan cemilan
yang kekasihnya berikan.
Top
Ittipat pun memulai usaha kerasnya dengan
mencari bahan rumput laut lalu
belajar rahasia menggoreng rumput lautnya. Biaya yang dikeluarkan untuk
pembelajaran ini mencapai lebih dari 100 ribu Baht. Tidak mudah memang baginya
untuk membuat snack rumput lautnya menjadi makanan yang enak. Ia harus
mencoba berulang kali bahkan sampai pamannya masuk rumah sakit gara-gara
mencicipi snack rumput laut yang dibuatnya. Tapi ia
tak putus asa hingga akhirnya berhasil menemukan rasa snack rumput laut yang
renyah.
Top juga harus mempelajari cara untuk
mempertahankan rumput lautnya agar tidak basi jika disimpan untuk beberapa hari
lamanya. Dalam tekanan yang begitu hebat Top berusaha mencari tahu tentang
strategi penjualan dan inspirasi pun datang kembali untuk menjual produknya di
mini market 7-Eleven. 7-Eleven ternyata memiliki standard yang tinggi yang harus dipenuhi supaya produk Top bisa
masuk pasaran. Berbagai upaya Top lakukan tapi semua mengalami kebuntuan.
Keputusasaan melanda dirinya. Top hampir-hampir memutuskan untuk
berangkat ke China tapi sebelum itu terjadi Top melakukan usaha terakhirnya
demi memenuhi syarat dari pihak 7-Eleven dan upaya terakhirnya kali ini tidak
sia-sia. Kesulitan yang ada mulai dari inovasi untuk kemasan produknya sampai
Top juga diharuskan memiliki pabrik untuk memproduksi dalam jumlah besar.
Dengan susah payah semuanya dapat terpenuhi. Untunglah juga ada kantor kecil
milik keluarganya yang masih tersisa, yang akhirnya Top ubah menjadi sebuah pabrik kecil. Dengan begini Top berhasil memenuhi syarat ketentuan
serta kuota yang ditetapkan. 2 tahun kemudian Top Ittipat berhasil membayar hutang keluarganya dan berhasil
mengambil kembali rumah keluarganya.
Perjuangan Top Ittipat, segala kegagalan, getir dan pahit serta rasa duka
dalam membangun sebuah bisnis kini mengantar Top pada sebuah kesuksesan.
Sekarang ini di Thailand siapa yang tak mengenal akan "Tao Kae Noi" produk cemilan rumput laut terlaris di
Thailand bahkan telah masuk juga ke berbagai Negara tetangga termasuk
Indonesia. Dengan penghasilan 800 juta Baht per tahun dan mempekerjakan 2.000
staf maka Top Ittipat telah berhasil mencatatkan dirinya sebagai "A
young billionaire from Thailand".
3. Andrew
Darwis (Kaskus)
Tidak ada seorang pun, termasuk
Andrew Darwis sendiri, menyangka kalau situs yang dulu ia dirikan ternyata
menjadi situs portal terbesar di Indonesia dan urutan 40 dunia. Berawal dari
tugas kuliah untuk membuat website
sederhana, Andrew yang kala itu kuliah di Amerika tercetus ide ingin membuat situs
komunikasi bagi orang-orang Indonesia yang sedang ada di luar negeri. Domainnya
dulu adalah kaskus.co.us, tetapi sekarang sudah berubah menjadi kaskus.co.id.
Andrew Darwis dilahirkan pada
tanggal 20 Juli 1979 Di Jakarta. Andrew Darwis berasal dari keluarga yang cukup
berada, namun Andrew sudah terbiasa mandiri sejak kecil. Andrew Darwis
mengenyam pendidikan SD dan SMP di Tarakanita Pluit Jakarta. SMA bersekolah di
SMA Gandhi National School, Ancol Jakarta. Setelah lulus SMA, Andrew Darwis memilih
kuliah di Universitas Bina Nusantara mengambil jurusan Sistem Informasi.
Ketertarikannya dengan dunia komputer dan internet dimulai sejak di bangku
kuliah ini. Ia merasa berkuliah di Binus belumlah menghilangkan rasa hausnya
akan bidang multimedia. Akhirnya Andrew Darwis memutuskan untuk melanjutkan
studi di luar negeri dan memilih Art Institute of Seattle, Amerika Serikat
sebagai tujuan studinya. Keinginan Andrew sempat mendapat pertentangan dari
orang tuanya. Orang tua Andrew Darwis berpendapat sekolah di luar negeri hanya
akan membuat anak hidup boros. Namun Andrew Darwis bersikukuh untuk melanjutkan
studinya di luar negeri. Akhirnya orang tuanya mengijinkannya dengan
syarat Andrew Darwis harus mencari sendiri uang sakunya, sedangkan biaya
pendidikan akan dibayarkan oleh orang tua. Hal ini mungkin dimaksudkan agar
Andrew Darwis berfikir untuk belajar mencari uang sendiri, belajar mandiri dan
tidak terjebak dengan hidup boros. Andrew Darwis pun menyanggupinya.
Akhirnya di tahun 1999 hingga tahun 2003,
Andrew Darwis menghabiskan waktunya untuk studi di Art Institute of
Seattle mengambil jurusan Multimedia and Web
Design. Kemudian melanjutkan studi masternya ke jurusan Computer Science pada tahun 2004 hingga 2006
di Universitas yang sama. Ketika berkuliah, Andrew mendapat tugas dari dosennya
untuk membuat program dari free software.
Andrew pun berpikir untuk membuat situs berbagi informasi antar orang-orang
Indonesia yang ada di luar negeri. Hingga akhirnya terbentukah situs web bernama KasKus yang berasal dari
Kasak Kusuk dengan harga server
sebesar 3 dollar atau 30 ribu rupiah. Disela-sela kesibukan kuliahnya, Andrew
Darwis juga harus tetap bekerja part time
di lyrics.com untuk menyambung hidupnya.
KasKus yang berdiri tanpa disengaja
itu ternyata banyak yang menggemari, sehingga semakin hari trafficnya semakin naik. Andrew pun memutuskan untuk mulai serius
membesarkan Kaskus bersama dengan dua temannya yang lain, yaitu Ronald dan
Budi. Kaskus kemudian berkembang menjadi portal yang berisi tentang informasi
Indonesia. Banyaknya orang-orang luar negeri yang berada di luar membuat adanya
kaskus benar-benar mengobati kerinduannya terhadap Indonesia.
Ketika Andrew kembali ke Indonesia,
Kaskus dirubah menjadi TLD .co.id. Di Indonesia kaskus dikembangkan juga
sebagai e-commerce. Terhitung hingga
saat ini, kaskus telah memiliki 3 juta member. Kendala dalam membesarkan kaskus
adalah ketika awal-awal membesarkannya, Andrew harus mengurus semua sendiri.
Mulai dari teknis, admin, hingga reparasi, Andrew darwis sendiri yang melakukannya.
Namun saat ini, ia telah dibantu oleh 30 karyawan lebih untuk membesarkan
kaskus. Akhir-akhir ini ada kabar jika kaskus telah mendapat funding dari investor yang besarnya tak
disebutkan. Intinya kaskus sekarang telah menjelma menjadi portal informasi dan
e-commerce yang cukup besar dan menjadi yang terbesar trafficnya di Indonesia.
Sumber:
http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id/2016/01/biografi-andrew-darwis-pendiri-kaskus.html
SUKSES KARENA BEKERJA
1. Karen Agustiawan
Karen Agustiawan lahir di Bandung, Jawa
Barat pada 1958. Pada tahun 1983, ia lulus dari Institut Teknologi Bandung pada jurusan Teknik
fisika tahun 1983. Galaila Karen
Agustiawan, atau akrabnya Karen, merupakan satu dari sekian banyak lulusan ITB
yang sukses mengibarkan bendera namanya sendiri dalam bidang industri di
Indonesia. Karen mulai menapaki karirnya di sektor energi, khususnya bidang
perminyakan, semenjak lulus dari Teknik Fisika ITB pada 1983 silam. Perjalanan
karirnya dimulai dari perusahaan minyak Mobil Oil Indonesia hingga 1996 atau
ketika perusahaan tersebut diakuisisi oleh Exxon Mobil.
Bakat kepemimpinan dan
pengalamannya di bidang migas mulai mendapat perhatian lebih sejak Desember
2006. Karen diangkat sebagai salah satu staf ahli oleh Ari H. Soemarno, tidak
lain adalah Dirut Pertamina sendiri saat itu. Pada Maret 2008, pemerintah
Indonesia mengangkatnya sebagai Direktur Hulu, menggantikan Sukusen Soemarinda.
Belum genap setahun menjabat sebagai Direktur Hulu, Karen telah mengampu amanat
sebagai perempuan pertama yang menduduki jabatan Direktur Utama PT Pertamina. Berbagai
pembaharuan dilakukan istri Heman Agustiawan ini bagi perusahaan minyak
nasional Indonesia tersebut. Mulai dari peningkatan lifting minyak mentah,
Karen bercita-cita membawa Pertamina menjadi perusahaan energi kelas dunia pada
2025 nanti melalui program Energizing Asia. Satu dari 50 wanita pelaku bisnis
terkuat se-Asia versi majalah Forbes ini kabarnya juga merintis upaya kerja
sama dengan PT PLN untuk pemakaian bio-etanol sebagai pengganti solar.
Karen menegaskan visi
pertamina yang baru adalah menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.
Sedangkan untuk misi perusahaan adalah Menjalankan usaha minyak, gas, serta
energi baru dan terbarukan secara terintegrasi berdasarkan prinsip-prinsip
komersial yang kuat Visi Dirut Pertamina ini juga merambah bidang pendidikan
melalui cita-citanya bekerja sama dengan Institut Européen d’Administration des
Affaires (INSEAD) untuk membangun universitas geotermal di Indonesia.
Berkomentar seputar lingkungan kerja yang didominasi kaum adam, Karen
Agustiawan mengingatkan kaumnya sendiri untuk memiliki penghasilan tersebab
pentingnya kemerdekaan finansial bagi perempuan. Pada 6 Maret 2013, Karen
secara resmi menerima surat keputusan perpanjangan masa jabatan sebagai Dirut
PT Pertamina (Persero) yang dimulai sejak 5 Maret 2013 sampai dengan
diangkatnya dirut definitif. Tertanggal 1 Oktober 2014, Karen resmi berhenti
dari jabatannya sebagai CEO PT Pertamina dan menjadi dosen guru besar di
Universitas Harvard , Boston, Amerika Serikat.
2. Agus
D.W Martowardojo
Agus D.W. Martowardojo lahir di Belanda pada
1956. Gelar Sarjana Ekonomi diraih dari Universitas Indonesia. Beliau juga
memperluas wawasan dengan mengikuti berbagai program di State University of New
York, Harvard Business School, Standford University, dan Wharton Executive
Education.
Perjalanan karirnya diawali
di dunia perbankan. Mulai di Bank of America, kemudian di Bank Niaga pada 1986.
Sejak 1995, Beliau diminta untuk menjadi Direktur Utama PT. Bank Bumiputera dan
pada 1998 sebagai Direktur Utama PT. Bank Ekspor Impor Indonesia. Selama kurun
waktu 1999 hingga tahun 2002, Beliau bertugas sebagai Managing Director
Bank Mandiri. Pada Oktober 2002, setelah menjabat sebagai Penasehat untuk Ketua
BPPN (Badan Penyehatan Perbakan Nasional), Beliau ditugaskan menjadi Direktur
Utama PT Bank Permata Tbk. dan sejak Mei 2005 hingga Mei 2010, Beliau memimpin
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai Direktur Utama.
Ia terpilih sebagai Ketua
Asosiasi Bankir Indonesia pada Desember 2005, dan telah menjabat sebagai Ketua
Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) sejak Juni 2006. Saat ini, dia menjadi
Advisor Asosiasi Perbankan Indonesia dan pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan
Bank Umum Nasional Swasta (Perbanas) dari tahun 2003 sampai Mei 2006. Dia juga
Ketua Bankers Club Indonesia dari 2000 sampai 2003. Pada 2006, ia terpilih
sebagai Eksekutif Indonesia Terbaik oleh Asiamoney dan menerima penghargaan
Leadership Achievement dari The Asia Banker. Pada 2007 ia diakui sebagai Top
Banker 2007 dari Majalah Investor. Pada November 2008, ia terpilih sebagai CEO
Terbaik 2008 dari majalah Warta Ekonomi dan pada Desember 2008 terpilih sebagai
Top Eksekutif Bankir oleh Majalah Investor. Pada Desember 2008, ia juga
terpilih sebagai anggota Dewan Kadin Indonesia untuk periode 2008 - 2013.
Sebelum diangkat sebagai
Gubernur Bank Indonesia, Beliau menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik
Indonesia sejak 20 Mei 2010. Selanjutnya, sesuai dengan Keputusan Presiden RI
No.45/P Tahun 2013, tanggal 13 April 2013, Beliau diambil sumpahnya sebagai
Gubernur Bank Indonesia. Masa jabatan Agus D.W. Martowardojo sebagai Gubernur
Bank Indonesia adalah untuk periode 2013 – 2018.
Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono mengajukan Menteri Keuangan, Agus Martowardojo,
sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia. DPR akan segera melakukan proses
uji kepatutan dan kelayakan. Agus akan menggantikan Darmin Nasution yang masa
jabatannya sebagai Gubernur bank sentral Indonesia akan berakhir pada Mei 2013.
3. Muhammad
Anis
Muhammad Anis lahir di Jakarta, 26 Juni
1957. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Jurusan Metalurgi FTUI pada
tahun 1977. Tahun 1986, Anis melanjutkan studinya ke University of Sheffield di
Inggris, mengambil Master Metalurgi. Ia lulus pada 1988 dengan predikat distinction dan langsung melanjutkan ke
jenjang doktoral di universitas yang sama. Anis adalah alumni pertama Jurusan
Metalurgi FTUI yang menjadi doktor.
Sebelum terpilih menjadi rektor Universitas
Indonesia, Beliau pernah menjabat beberapa posisi di Fakultas Teknik. Pada
tahun 1993 hingga 1997, Beliau menjabat sebagai pembantu dekan Bidang Akademik,
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Pada tahun 1997 hingga tahun 2000,
Beliau menjabat sebagai pembantu dekan Bidang Kerjasama, Fakultas Teknik,
Universitas Indonesia. Bersamaan dengan
itu, Beliau menjabat sebagai Direktur Program Ekstensi di Fakultas Teknik
Universitas Indonesia pada tahun 1993 hingga tahun 1997 dan diperpanjang hingga
tahun 2000. Beliau menjadi anggota Senat Fakultas Teknik Universitas Indonesia
selama 4 periode, dari tahun 1993 hingga tahun 2006 dan menjadi ketua program
riset bersama Fakultas Teknik Universitas Indonesia dengan Pertamina di Bidang
Kimia C-1 pada tahun 1997 hingga tahun 2000. Tahun 1997 hingga tahun 2000,
Beliau menjadi anggota senat Universitas Indonesia dan menjadi anggota senat
akademik Universitas Indonesia pada tahun 2000 hingga tahun 2007. Beliau
menjadi Direktur Pendidikan Universitas Indonesia pada tahun 2003 hingga tahun
2007. Pada tahun 2002 hingga tahun 2003, beliau menjadi ketua jurusan Metalurgi
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, dilanjutkan menjadi Direktur Pendidikan
Universitas Indonesia pada tahun 2003 hingga 2007.
Beliau menjadi Wakil Rektor Universitas Bidang
Akademik dan Kemahasiswaan pada tahun 2007 hingga 2012. Dilanjutkan menjabat
sebagai Pejabat Rektor, Universitas Indonesia pada tahun 2013 hingga 2014.
Mulai tahun 2014 hingga saat ini, Beliau menjabat sebagai Rektor Universitas
Indonesia.
Referensi:
http://faridsusantopap.blogspot.co.id/2015/09/profil-dan-karakter-orang-sukses-karena.html
Berdasarkan
ulasan profil tokoh wirausaha sukses dan pekerja sukses diatas, dapat
disimpulkan bahwa kedua golongan tokoh sukses tersebut memiliki beberapa karakter
dalam mencapai kesuksesannya.
Kesuksesan
|
Tokoh
|
Karakter
yang dimiliki untuk sukses
|
Wirausaha
|
Eugenie Patricia dan Adrian Christopher
Agus
(PUYO SILKY DESSERT)
|
1.
Kerja keras.
2.
Kreatif dan inovatif.
3.
Giat promosi produk lewat berbagai media.
4.
Tidak down terlalu
lama ketika usaha merugi.
5.
Tekun dalam menjalankan usaha.
6.
Berani mencoba dan memulai.
7.
Peka terhadap peluang bisnis.
|
Aitthipat Kulopongvanich
(TAO KAE NOI)
|
1.
Tidak mudah putus asa.
2.
Semangat mencoba peluang bisnis lain jika suatu
bisnis tidak diterima pasar.
3.
Giat belajar hal baru.
4.
Tekun dalam menjalankan usaha.
|
|
Andrew Darwis
(KASKUS)
|
1.
Mandiri
2.
Tekun menjalani bisnis
3.
Inovatif
4.
Kerja keras
|
|
Bekerja
|
Karen Agustiawan
(Eks Direktur Pertamina)
|
1.
Mempunyai sikap kepemimpinan
2.
Kerja keras
3.
Visioner
|
Agus D.W Martowardojo
(Gubernur Bank Indonesia)
|
1.
Mempunyai sikap kepemimpinan
2.
Kerja keras
3.
Visioner
4.
Aktif mengikuti berbagai program kegiatan untuk
memperluas wawasan.
|
|
Muhammad Aris
(Rektor Universitas Indonesia)
|
1.
Mempunyai sikap kepemimpinan
2.
Kerja keras
|
Dari
seluruh karakter yang dimilih oleh para tokoh sukses diatas, saya ingin
memiliki karakter tidak mudah down ketika
merugi, berani mencoba dan memulai, serta semangat dalam melihat peluang bisnis
lain. Ketiga karakter ini perlu saya latih untuk diri saya sendiri karena saya
masih sering merasa menyerah ketika dihadapkan pa\da suatu kesulitan, sehingga
tidak berani mencoba atau memulai sesuatu hal baru yang lainnya. Saya masih
belum peka dalam melihat peluang yang ada atau menciptakan hal unik baru yang
akan diminati oleh banyak orang. Oleh sebab itu, saya ingin memiliki 3 karakter
ini dalam mencapai kesuksesan versi saya.
No comments:
Post a Comment