A. Pengertian Wirausaha dan Entrepreneur
Istilah wirausaha atau wiraswasta secara etimologis berasal
dar kata wira dan swasta. Wira berarti berani dan swasta berarti berdiri
menurut kekuatan sendiri. Sehingga wiraswasra adalah mewujudkan aspirasi
kehidupan mandiri dengan landasan keyakinan dan watak yang luhur. Istilah
wirausaha pertama kali dikemukakan oleh Richard Cantillon, seorang Irlandia
yang berdiam di Perancis, dalam bukunya yang berjudul essai sur la nature Du Commerceen pada tahun 1755. Terdapat
beberapa definisi wirausaha menurut para ahli, yaitu (Astuty, 2015):
1. Jose Carlos Jarillo Mossi
Wirausaha
adalah seseorang yang merasakan adanya peluang, mengejar peluang-peluang yang
sesuai dengan situasi dirinya dan percaya bahwa kesuksesan merupakan suatu hal
yang dapat dicapai.
2.
John
J. Kao
Wirausaha adalah katalisator dan mereka yang mampu
mengegrakkan sesuatu, mengerahkan kreativitas untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan mempunyai semangat untuk merealisasikan. Jadi, wirausaha adalah mereka
yang kreatif sehingga inovatif.
3.
David
McClelland
Wirausaha adalah orang yang berani berusaha, mempunyai
kemampuan untuk mendapatkan peluang-peluang usaha dalam memperkenalkan produk baru, teknik baru, sumber pemasukan baru dan
merancang pabrik, peralatan, manajemen dan tenaga kerja yang diperlukan, serta
mengorganisaikannya ke dalam suatu teknik pengoperasian perusahaan.
Istilah entrepreneur berasal dari bahasa Prancis, entreprende yang berarti melakukan, memulai, atau berusaha.
Definisi entrepreneur adalah seorang
yang mampu menciprakan lapangan kerja baru dan mencari cara-cara atau teknik
yang lebih baik dalam pemanfaatan sumber daya, memperkecil pemborosan serta
menghasilkan barang atau jasa dalam upayanya memuaskan kebutuhan orang lain
(Wibowo dan Kusrianto, 2010).
Joseph Schumpeter
seorang ahli ekonomi dari Austria mendefisiniakan entrepreneur adalah seorang yang ingin dan mampu untuk melakukan
perombakan sistem ekonomi, mengubah ide
baru atau penemuan baru menjadi sebuah inovasi yang sukses. Inovasi tersebut
dapat berwujud produk baru berupa barang atau jasa, organisasi atau manajemen baru,
cara berproduki yang baru dan menggunakan bahan baku yang baru (Wibowo dan
Kusrianto, 2010).
Entrepreneur sering diterjemahkan
menjadi wirausaha. Sehingga kata entrepreneur,
wirausaha dan wiraswasta dapat dikatakan memiliki arti yang hampir sama.
Menjadi seorang entrepreneur tidak
berarti harus membuat usaha atau organisasi baru, tetapi dapat juga dengan
me-revitalisasi usaha atau organisasi yang sudah ada dengan inovasi-inovasi
baru, sehingga usaha yang ada tersebut dapat lebih berkembang. Sebagai contoh,
sebuah perusahaan memutuskan mengganti total mesin-mesin produksinya dnegan
mesin yang baru, sehingga diharapkan produksinya dapat memiliki standar mutu
yang dapat bersaing di pasar internasional (Wibowo dan Kusrianto, 2010).
B.
Karakteristik Wirausaha
Sebuah survei dan
wawancara (Budihardjo, 2016) menampilkan pada wirausaha secara umum memiliki beberapa
karakteristik, yaitu memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, berani
mengambil keputusan atau mandiri, gigih, visionary,
kreatif dan inovatif. Selain
karakteristik tersebut, disebutkan bahwa para wirausaha harus memiliki
nilai-nilai seperti jujur, melayani, percaya diri serta terbuka. Beberapa
pebisnis unggul yang memiliki karakteristik tersebut antara lain Bill Gates,
Steve Jobs, Bob Sadino dan Chairul Tanjung. Berdasarkan kuisioner dan hasil
wawancara keberhasilan wirausaha Indonesia, antara lain didorong oleh beberapa
faktor utama antara lain kreatif dan inovatif, jejaring bisnis dan memiliki visi
jauh kedepan. Selain itu, keberhasilan mereka juga disebabkan oleh kepercayaan
diri yang tinggi dan integritas dalam berbisnis. Selain karakteristik tersebut,
para wirausaha perlu memiliki kompetensi berbisnis yang andal agar ia mampu
berkinerja secara cemerlang, yaitu para wirausaha harus mampu membuat
perencanaan stategik dan melaksanakannya seara efektif. Mereka harus mampu
mengelola sumber daya manusia secara tepat dan memotivasi mereka agar menuju
sasaran, misi, dan visi yang akan dicapainya. Seorang wirausaha tidak harus
memiliki pengetahuan yang sangat mendalam mengenai manajemen atau bisnis.
Namun, pengetahuan dasar berbisnis akan mendukung sense of business mereka dalam mengelola perusahaan.
Carter, et
all (2003) seperti dikutip dalam Budihardjo (2016) menyatakan dalam penelitian mereka, hal-hal yang membedakan antra karakteristik yang dimiliki oleh
wirausaha dengan yang nir-usaha sebagai berikut:
1.
Inovatif,
mencerminkan keinginan untuk mencapai sesuatu yang baru.
2.
Kemandirian
dalam bekerja, yaitu suatu keinginan akan kebebasan dan fleksibilitas dan
bekerja.
3.
Peran,
mengacu pada keinginan seseorang untuk mengikuti tradisi keluarga atau contoh
dari orang lain.
4.
Keberhasilan
dalam finasial, mengacu pada keinginan untuk memperoleh pendapatan lebih.
Dengan kata lain, berhasil dalam bekerja yang diukur dari perspektif finansial.
5.
Pencapaian
tujuan pribadi, mengacu pada keinginan untuk menggapai sasaran yang ditentukan
sendiri.
C.
Apa Hubungannya Materi Kewirausahaan
dengan Jurusan Teknik Industri?
Menurut saya, seorang
industrial engineer dituntut untuk
memiliki dan melatih sifat inovatif, kreatif dan visioner untuk menggapai mimpi
dalam membangun usahanya sendiri dengan melihat peluang-peluang yang ada.
Menjadi seorang industrial engineer tidak
harus selalu bekerja untuk orang lain atau pada suatu perusahaan, tetapi industrial engineer juga perlu melatih
diri sendiri untuk mandiri dalam membuka usaha yang dapat menciptakan suatu lapangan
pekerjaan bagi orang lain. Materi mengenai kewirausahaan penting dipelajari
untuk melatih sense of business bagi
para industrial engineer untuk mulai membangun
bisnis dan menjalankan usahanya sendiri. Para industrial engineer dapat mempelajari dasar-dasar menjadi seorang
wirausaha atau entrepreneur didalam
materi kewirausahaan ini, sehingga diharapkan para industrial engineer dapat menciptakan suatu bisnis dengan inovasi
baru yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang banyak, terutama dalam hal
membuka lapangan kerja bagi orang lain di masa mendatang.
Sumber:
Astuty, Tri. 2015. Buku
Pedoman Umum Pelajar Ekonomi. Jakarta : Viscosta Publishing.
Budihardjo, Andreas. 2016. Wirausaha
Pengusik Kemapanan. Jakarta: Univeritas Prasetiya Mulya.
Wibowo, Budhi dan Adi Kusrianto. 2010. Menembus Pasar Ekspor, Siapa Takut. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.
No comments:
Post a Comment