1.
Langkah-Langkah dalam Penyediaan SDM
Secara garis besar, langkah-langkah penyediaan SDM terdiri
dari 4, yaitu rekrutmen, seleksi, pelatihan dan penilaian hasil kerja.
a. Rekrutmen adalah suatu kegiatan untuk
mencari sebanyak-banyaknya calon tenaga kerja yang sesuai dengan lowongan yang
tersedia. Sumber-sumber dimana terdapatnya calon karyawan tersebut dapat
diperoleh melalui macam-macam sumber, misalnya lembaga pendidikan, Departemen
Tenaga Kerja, biro-biro konsultan, iklan di media massa dan tenaga kerja dari
dalam organisasi sendiri (Umar, 2005).
b. Proses seleksi pada dasarnya
merupakan usaha yang sistematis yang dilakukan guna lebih menjain bahwa mereka
yang diterima adalah yang dianggap paling tepat, baik dengan kriteria yang
telah ditetapkan atupun jumlah yang dibutuhkan. Usaha-usaha yang sistematis
dalam proses seleksi misalnya dengan dilakukannya seleksi dokumen, psikotes,
tes intelegensi, tes kepribadian, tes bakat dan kemampuan, tes kesehatan dan
wawancara (Umar, 2005).
c. Pelatihan atau training dalam arti luas mempunyai tujuan untuk membantu pekerja
dalam mempelajari dan mendapatkan kecakapan-kecakapan baru, mempertahankan dan
meningkatkan kecakapan-kecakapan yang sudah dikuasai, mendorong pekera agar mau
belajar dan berkembang, mempraktekkan di tempat kerja berupa hal-hal yang telah
dipelajari dan diperoleh dalam training,
mengembangkan pribadi pekerja, mengembangkan efektivitas lembaga, member
motivasi kepada pekerja untuk terus belajar dan berkembang (Hardjana, 2001).
d. Penilaian kinerja biasanya terdiri
dari 3 dimensi, yaitu trait (input), behavior (proses) dan hasil kerja (output). Ketiganya ini merupakan hal yang saling berkaitan dimana
asumsinya bahwa individu yang memiliki waktak baik (trait) akan melakukan proses dengan benar (perilaku), sehingga
mampu menghasilkan output yang
bermutu (hasil kerja). Dalam perkembangannya, unsur-unsur trait juga bisa ditambahkan sebagai bagian dari penilaian terhadap input, misalnya motif, sistem nilai,
konsep diri dan pengetahuan. Dengan demikian pengukuran terhadap input biasanya dilakukan terhadap
hal-hal seperti motivasi kerja, kreativitas, kejujuran, keramahan, kesopanan,
ketelitian dan kedisplinan. Hasil dari proses penilaian kinerja adalah
peringkat, misalnya peringkat outstanding
(luar biasa), very good (sangat
baik), good (baik), reasonable (cukup) dan unsatisfactory ( tidak memuaskan).
Peringkat kinerja biasanya digunakan untuk keperluan pengambilan keputusan
terkait dengan remunerasi dan promsi. Individu dengan peringkat yang tinggi
akan mendapat reward yang lebih besar
dibandingkan dengan yang mendapatkan peringkat lebih rendah. Kesempatan promoso
juga lebih cenderung diberikan kepada individu dengan peringkat kinerja
tertinggi (Purnawanto, 2010).
2.
Teknik Pengembangan Keterampilan
Teknik pengembangan keterampilan dalam program sumber daya
manusia dibedakan menjadi dua jenis, yaitu teknik dalam jabatan untuk
mengembangkan keterampilan atau on the
job techniques for developing skill dan teknik ruang kelas untuk
mengembangkan keterampilan atau class
room techniques for developing skill, termasuk berbagai tipe permainan
manajemen dan aktivitas permainan peranan atau role playing activities. Forat paling umum bagi permainan manajemen
membutuhkan sekelompok kecil siswa latihan untuk membuat dan kemudian
mengevaluasi berbagai keputusan manajemen (Soegoto, 2009).
3.
Motivasi dan Bentuk-Bentuk Komunikasi
Motiviasi adalah serangkaian kekuatan yang menyebabkan orang
berperilaku dalam cara tertentu. Motivasi bagi sumber daya manusia merupakan
faktor penting bagi kemajuan perusahaan. Karyawan dengan motivasi tinggi akan
menghasilkan kinerja terbaik dan produktif, begitu pun sebaliknya. Teori-teori
yang mempelajari motivasi seseorang meliputi teori klasik, teori perilaku dan teori
kontemporer (Soegoto, 2009).
a. Teori motivasi klasik, yaitu teori
yang menyatakan bahwa para pekerja termotivasi semata-mata oleh uang. Teori ini
dikemukakan oleh Frederick Taylor dalam bukunya yaitu the principles of scientific management, dimana perusahaan disarankan
untuk membayar lebih banyak uang untuk mendorong karyawan berproduksi lebih
banyal. Pendekatan ini dikenal sebagai manajemen ilmiah atau scientific management dan menghasilkan
penelitian waktu dan gerakan, yakni teknik-teknik rekayawa industri bagi efisiensi
pekerjaan di perusahaan.
b. Teori perilaku, yaitu teori yang
menyatakan bahwa produktivitas akan meningkat apabila kayawan diberi perhatian
khusus. Teori ini dikemukakan oleh para peneliti Harvard yang meneliti di
Hawthrone, yang dikenal sebagai Hawthrone
effect. Teori ini mempunyai pengaruh besar pada teori hubungan manusia
dimana para manajer disarankan untuk lebih banyak memperhatikan karyawannya.
c. Teori motivasi kontemporer, dimana
teori ini meliputi beberapa model yaitu model hierarki kebutuhan, sumber daya
manusia, teori dua faktor, teori ekspektansi dan teori keadilan.
Komunikasi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan
kerja. Hal ini mudah dipahami sebab komunikasi yang tidak baik dapat mempunyai
dampak yang luas terhadap kehidupan organisasi, misalnya konflik antar pegawai.
Komunikasi yang baik dapat meningkatkan saling pengertian, kerja sama dan
kepuasan kerja. Oleh karena itu, hubungan komunikasi yang terbuka harus
diciptakan dalam organisasi. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi,
gagasan, fakta, pikiran dan perasaan dari orang yang satu kepada yang lain.
Dalam kehidupan organisasi, komunikasi menjadi sesuatu yang sangat penting
karena komunikasi dapat meningkatkan saling pengertian antara pegawai bawahan
dan atasan serta meningkatkan koordinasi dari berbagai macam kegiatan atau
tugas yang bebeda. Secara teoritis, terdapat berbagai macam sistem komunikasi.
Dalam perusahaan, untuk lebih singkatnya dan untuk tujuan praktis, sistem
komunikasi dapat dikategorikan menjadi komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas
dan komunikasi ke samping (Hariandja, 2002).
a. Komunikasi ke bawah atau downward communication adalah
penyampaian infromasi atau gagasan dari atas atau pimpinan ke bagian
bawahannya. Informasi-indormasi yang disampaikan dapat meliputi banyak hal
seperti tugas-tugas yang harus dilakukan bawahan, kebijakan organisasi,
tujuan-tujuan yang dingin dicapai dan adanya perubahan-perubahan kebijakan.
Untuk komunikasi ini, sejumlah media dapat digunakan seperti papan pengumuman,
bulletin, memo, instruksi, rapat atau pertemuan dalam bentuk kelompok dan
hubungan tatap muka.
b. Komunikasi ke atas atau downward communication adalah
penyampaian informasi dari pegawai ke atasan atau perusahaan. Informasi ini
bisa berupa laporan pelaksanaan tugas, gagasan atau keluhan. Untuk sistem
komunikasi ini, terdapat sejumlah media yang dapat digunakan, dari yang formal
hingga informal, seperti pertemuan rutin, kotak saran yang disediakan dalam
perusahaan dimana pegawai dapat menyampaikan berbagai masukan atau keluhan
mengenai berbagai hal, melakukan rekreasi bersama dengan harapan atasan dapat
menggali informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas
sehari-hari.
c. Komunikasi ke samping atau lateral communication adalah komuniaksi
yang terjadi diantara pegawai dengan tingkat yang sama dalam organisasi, tetapi
mereka mempunyai tugas yang bebeda. Berbagai informasi yang diberikan dapat
berupa kegiatan yang dilakukan, permohonan untuk melakukan pekerjaan dengan
standar tertentu, nasihat dan saran. Media yang digunakan dapat berupa media
yang formal seperti surat-menyurat, pertemuan dan yang informal seperti
kegiatan olahraga bersama.
KESIMPULAN
Secara garis besar, langkah-langkah penyediaan SDM terdiri
dari 4, yaitu rekrutmen, seleksi, pelatihan dan penilaian hasil kerja.Teknik pengembangan keterampilan dalam program sumber daya
manusia dibedakan menjadi dua jenis, yaitu teknik dalam jabatan untuk
mengembangkan keterampilan atau on the
job techniques for developing skill dan teknik ruang kelas untuk
mengembangkan keterampilan atau class
room techniques for developing skill, termasuk berbagai tipe permainan
manajemen dan aktivitas permainan peranan atau role playing activities. Motiviasi adalah serangkaian kekuatan yang menyebabkan orang
berperilaku dalam cara tertentu. Teori-teori
yang mempelajari motivasi seseorang meliputi teori klasik, teori perilaku dan teori
kontemporer. Komunikasi yang baik dapat meningkatkan saling pengertian, kerja sama dan
kepuasan kerja. Oleh karena itu, hubungan komunikasi yang terbuka harus
diciptakan dalam organisasi. Terdapat berbagai macam sistem komunikasi.
Dalam perusahaan, untuk lebih singkatnya dan untuk tujuan praktis, sistem
komunikasi dapat dikategorikan menjadi komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas
dan komunikasi ke samping.
DAFTAR PUSTAKA
Hardjana, Agus M. 2001. Training SDM yang
Efektif. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Grasindo.
Purnawanto, Budy. 2010. Manajemen SDM Berbasis Proses. Jakarta : Grasindo.
Soegoto, Dr. Ir. Eddy Soeryanto. 2009. Entrepreneurship : Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Umar, Husein. 2005. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
No comments:
Post a Comment