Semakin hari, alam sudah tidak lagi bersahabat. Seperti bulan ini, musim yang seharusnya sudah memasuki musim kemarau, namun hujan masih tetap setia membasahi bumi. Bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, kebakaran hutan, tanah longsor, dan banjir yang melanda dengan proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perubahan iklim seperti ini adalah suatu dampak dari pemanasan global atau global warming. Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat sekitar 0.18 derajat celcius selama seratus tahun terakhir.
Sumber : Dampak dari pemanasan global
Peningkatan suhu rata-rata global disebabkan oleh banyak faktor. Kotoran sapi perah melepaskan gas methan sebesar 56 kilogram perekor selama satu tahun. Penggunaan pupuk kimia dalam pertanian, akan menyumbang dinitrogen oksida ke udara. Pembakaran jerami hasil pertanian akan menghasilkan karbondioksida, gas methan dan dinitrogen oksida. Penebangan hutan yang menyebabkan hutan gundul, sehingga tidak mampu menyerap karbon dioksida di udara. Panas matahari yang dilepaskan ke bumi, sebagian radiasinya dipantulkan kembali ke udara dan sebagiannya lagi terserap bumi. Radiasi yang terperangkap oleh gas rumah kaca di atmosfer akan dipantulkan lagi ke bumi yang menyebabkan meningkatnya suhu global. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global adalah disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Efek dari rumah kaca ini akan menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon sehingga sinar X tidak bisa lagi dibiaskan. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan lain seperti naiknya permukaan air laut karena mencairnya es yang ada di kutub utara dan selatan, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi.
Beberapa dari para ahli meramalkan dampak yang terjadi selanjutnya jika pemanasan global ini terus berlanjut. Dampak dari pemanasan global tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hutan Amazon Berubah Menjadi Gurun
Sumber gambar : Hutan Amazon menjadi Gersang
Hutan Amazon yang merupakan hutan hujan tropis terbesar didunia ini memiliki jutaan spesies flora dan fauna, serta memiliki cadangan 1/5 air bersih dunia. Jika pemanasan global dan penggundulan hutan terus berlanjut, maka hutan ini akan berbalik fungsi sekitar 30-60 persen dari hutan penyerap karbon menjadi padang rumput kering. Bahkan hutan ini diperkirakan bisa lenyap menjelang tahun 2050.
2. Lenyapnya Great Barrier Reef.
Sumber gambar : Great Barrier Reef
Great Barrier Reef adalah kumpulan terumbu karang terbesar dunia yang terdiri kurang lebih 3000 karang dan 900 pulau yang membentang sepanjang 2.600 km. Bahkan yang menariknya lagi, didalamnya terdapat suatu kehidupan laut praserjarah, berbagai hewan purba seperti ikan hiu, ikan raksaksa yang mengandung minyak ikan, spesies cumi-cumi primitif yang hidup dalam tempurung atau biasa disebut nautilus. Naiknya air laut akibat pemanasan global dalam 20 tahun, diperkirakan akan menenggelamkan gugusan karang indah ini. Charlie, mantan kepala peneliti di Australian Institute of Marine Science mengatakan pada The Times: "Tidak ada harapan, Great Barrier akan lenyap 20 tahun lagi atau lebih. Sekali karbon dioksida (CO2) menyentuh level seperti yang diprediksi antara tahun 2030 dan 2060, seluruh karang akan lenyap. Hal ini didukung para peneliti karang dan juga semua organisasi terkait lainnya. Ini sudah kritis dan beginilah kenyataanya."
3. Gurun Saraha Menghijau
Sumber Gambar : Gurun Sahar Menghijau
Berkebalikan dengan nasib dari Hutan Amazon, Gurun Sahara dan wilayah sekitarnya diprediksikan akan menjadi padang rumput subur seperti sekitar 12 ribu tahun yang lalu akibat meningkatnya curah hujan.
4. Hewan-Hewan Akan Mengalami Penyusutan
Sumber Gambar : Penyusutan Hewan
Studi menyebutkan bahwa kini spesies - spesies hewan mengalami penyusutan rata - rata hingga 50 persen dari massa tubuhnya dalam 30 tahun terakhir. Penelitian awal terhadap domba menduga bahwa musim dingin yang lebih pendek dan ringan membuat domba - domba itu tidak menambah berat badannya untuk bertahan hidup pada tahun pertama hidupnya. Faktor seperti ini dapat juga mempengaruhi populasi ikan. Para peneliti menyebutkan perubahan iklim ini bisa mengganggu rantai - rantai makanan, dimana predator di puncak rantai makanan yang paling terpengaruhi karena menyusutnya mangsa.
5. Tenggelamnya Beberapa Kota dan Pulau
Sumber gambar : Tenggelamnya kota
Akibat dari pemanasan global ini, sedikitnya 2000 pulau kecil yang ada di kepulauan Indonesia mungkin akan hilang sebelum tahun 2030. Data menunjukan bahwa saat ini, Indonesia telah kehilangan sedikitnya 24 dari 17.500 pulau - pulau di wilayahnya dan hal ini diperparah sebagai konsekuensi penambangan liar dan aktivitas lain yang merusak lingkungan dan alam Indonesia. Tidak hanya karang dan pulau - pulau landai yang terancam pemanasan global. Faktanya sebuah ancaman besar juga menghantui wilayah kota besar di wilayah pantai yang beresiko tenggelam di bawah air akibat naiknya permukaan laut. Lusinan kota - kota dunia termasuk London dan New York bisa saja lenyap tenggelam menjelang akhir abad ini akibat mengakibatnya permukaan air laut yang lebih cepat dari yang diprediksi sebelumnya.
Referensi:
1. http://www.universitas-majalengka.ac.id/artikel-54-pemanasan-global.unma
2. http://www.belantaraindonesia.org/2012/02/10-dampak-pemanasan-global.html
No comments:
Post a Comment