1. Teori Organisasi
Teori dan prinsip dalam manajemen
organisasi memberikan gambaran apa yang harus dikerjakan. Terdapat 3 teori atau
aliran utama manajemen, yang terdiri dari aliran klasik, aliran perilaku dan
aliran ilmu manajemen. Teori pengorganisasian klasik terkait
bagaimana sumber daya organisasi bisa digunakan untuk pencapaian tujuan
organisasi. Salah satu tokoh yang berperan penting dalam teori organisasi
klasik adalah Max Weber. Menurut Max Weber, komponen utama dari usaha
pengorganisasian termasuk juga prosedur-prosedur dan aturan yang mendetail,
suatu hierarki organisasional diuraikan dengan jelas dan hubungan antara
anggota-anggota organisasi kewirausahaan yang terutama non-person (Wiratmo).
Tokoh aliran perilaku seperti Hugo
Munsterberg (1863-1916) dan Elton Mayo mengatakan bahwa aliran perilaku muncul
akibat ketidakmampuan teori klasik menjelaskan bagaimana efisiensi produksi dan
keserasian kerja dapat dicapai dalam suatu perusahaan dan organisasi. Dalam
teori ini, faktor-faktor sosial dan psikologi tenaga kerja meruakan titik
perhatian utama (Herujito, 2001).
Teori manajemen ilmiah timbul karena adanya kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas dan kekurangan tenaga kerja yang terampil di Amerika Serikat sekitar abad k e dua puluh. Pakar teori manajemen ilmiah adalah Robert Owen (1771-1858), Charles Babbage (1792-1871) dan Frederick W. Taylor (1858-1915) (Herujito, 2001).
2.
Departementalisasi, Rentang
Manajemen, Hubungan Skalar
Departementalisasi merupakan proses
pembentukan departemen dalam sistem manajemen. Metode pembentukan hubungan
formal diantara sumber daya-sumber daya yang paling umum adalah dengan
membentuk departemen-departemen. Pada dasarnya, departemen adalah suatu
kelompok sumber daya-sumber daya yang dibentuk oleh manajemen untuk
melaksanakan beberapa tugas organisasional.
Penciptaan departemen-departemen tersebut umumnya didasarkan pada faktor
situasional seperti fungsi-fungsi kerja yang dilaksanakan, produk yang dibuat,
daerah yang diliput, sasaran konsumen dan proses yang dirancang untuk pembuatan
produk. Departementalisasi terbagi ke
dalam 5 bentuk, yaitu berdasarkan fungsi yang dilaksanakan dalam suatu sistem
manajemen, berdasarkan produk yang dibuat, berdasarkan wilayah tempat dimana
kerja sedang dilakukan atau daerah geografis pasar dimana sistem manajemen
dipusatkan, berdasarkan pelanggan dari sistem manajemen dan berdasarkan proses
pembuatan produk (Wiratmo).
Rentang manajemen menunjuk pada jumlah individu yang diawasi
oleh wirausahawan. Semakin banyak individu yang diawasi oleh wirausahawan,
semakin besar rentang manajemen, pun sebaliknya. Rentang manajemen juga
dinamakan rentang kekuasaan, rentang pengawasan, rentang supervise dan rentang
tanggung jawab. Pusat perhatian dari rentang manajemen adalah penentuan
seberapa banyak individu yang bisa diawasi secara efektif oleh seorang wirausahawan (Wiratmo).
Hubungan skalar menunjuk pada rantai komando pada suatu
organisasi. Organisasi kewirausahaan terbangun atas premis bahwa individu pada
posisi atas memiliki kekuasaan paling besar dan bahwa derajat kekuasaan
individu semakin berkurang menurut posisi relatif individu pada bagan
organisasi. Semakin rendah posisi relatif individu pada bagan organisasi,
semakin kecil kekuasaan yang dimiliki. Konsep hubungan skalar ini berhubungan
dengan konsep kesatuan perintah, dimana konsep kesatuan perintah tersebut
menyatakan bahwa individu hendaknya hanya memiliki seorang atasan saja. Jika
terlalu banyak atasan yang member perintah, hasil yang paling mungkin adalah
kebingungan, perintah yang bertentangan dan pekerja yang frustasi, serta
situasi yang mungkin akan menimbulkan ketidak efisienan dan ketidak efektifan (Wiratmo).
3.
Pengorganisasian Aktivitas Individu
Dasar dalam penyaluran aktivitas individu dalam organisasi
yang paling mendasar adalah tanggung jawab. Tanggung jawab adalah kewajiban
untuk melaksanakan aktivitas yang dibebankan. Tanggung Jawab adalah komitmen
pribadi untuk menangani suatu pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengan
kemampuannya, sehingga tanggung jawab tersebut tidak bisa didelegasikan kepada
bawahan. Terdapat tiga bidang yang berhubungan dengan tanggung jawab, yaitu
pembagian aktivitas kerja, menegaskan aktivitas kerja dari manajemen dan
bertanggung jawab (Wiratmo).
Pembagian aktivitas kerja perlu dikalukan karena banyak
individu yang bekerja dalam sistem manajemen tertentu,sehingga pengorganisasian
perlu melibatkan pembagian aktivitas kerja antara sejumlah orang. Menegaskan
aktivitas kerja manajemen membuat setiap manajer secara aktif berperan dengan
atasannya, rekan sebaya dan bawahan pada pekerjaan manajerial yang diuraikan
secara sistematis untuk dikerjakan dan kemudian meengaskan peranan yang
dimainkan oleh tiap manajer dalam hubungannya dengan kelompok kerjanya dan
dengan organisasi. Penegasan aktivitas
kerja dari manajer adalah sama pentingnya dengan pembagian aktivitas-aktivitas
kerja dari non manajer karena manajer mempengaruhi bagian terbesar dari sumber
daya-sumber daya dalam sistem manajemen dibandingkan dengan individu non
manajer, sehingga faktor-faktor seperti jurang tanggung jawab biasanya
mempunyai dampak yang lebih berarti pada sistem manajemen ketika faktor-faktor
tersebut berhubungan dengan manajer dibandingkan dengan individu non manajer.
Seorang manajer dikatakan bertanggung jawab jika mereka melaksanakan aktivitas
wajib mereka laksanakan karena manajer biasanya bisa memiliki dampak yang lebih
besar pada organisasi dibandingkan individu non manajer, manajer yang
bertanggung jawab adalah prasyarat bagi keberhasilan sistem manajemen. Derajat
tanggung jawab yang dimiliki oleh manajer bisa ditentukan dengan menganalisa
sikap mereka dalam memimpin bawahan, perilaku mereka dengan tingkatan manajemen
yang lebih tinggi, perilaku mereka dengan kelompok-kelompok lain dan sikap
serta nilai-nilai pribadi (Wiratmo).
4.
Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi memiliki makna yang luas, terdapat
beberapa pengertian mengenai pengembangan organisasi diantaranya sebagai
berikut (Duha, 2014) :
a. Menurut Davis dan Newstrom,
pengembangan organisasi adalah strategi intervensi yang memanfaatkan proses
kelompok untuk berfokus pada budaya suatu organisasi secara menyeluruh dalam
rangka melaksanakan perubahan yang diinginkan.
b. Menurut Gibson dkk, pengembangan
organisasi yaitu menerapkan pengetahuan dan teknik ilmu perilaku, dimana
pengembangan organisasi adalah proses yang berusaha meningkatkan keaktivitasan
organisasi dengan memandukan keinginan individu untuk tumbuh dan berkembang
dengan tujuan organisasi. Proses ini merupakan upaya perubahan perencanaan yang
melibatkan sistem secara menyeluruh dalam periode waktu tertentu dan upaya
perubahan yang terkait dengan misi organisasi.
Sehingga pengembangan organisasi dapat diartikan sebagai
sebuah proses yang berkesinambungan secara terus-menerus yang dilakukan untuk
melakukan usaha-usaha perbaikan atas berbagai kegagalan dan kesalahan, juga
untuk memenuhi berbagai harapan-harapan yang diinginkan, serta bagian dari cara
untuk peningkatan baik kuantitas maupun kualitas yang telah dimiliki
sebelumnya, dengan mempertahankan nilai-nilai dasar dan utama yang terkandung
di dalam budaya organisasi (Duha, 2014).
KESIMPULAN
Terdapat 3 teori atau aliran utama manajemen, yang terdiri dari aliran klasik, aliran perilaku dan aliran ilmu manajemen. Departementalisasi merupakan proses pembentukan departemen dalam sistem manajemen. Departementalisasi terbagi ke dalam 5 bentuk, yaitu berdasarkan fungsi yang dilaksanakan dalam suatu sistem manajemen, berdasarkan produk yang dibuat, berdasarkan wilayah tempat dimana kerja sedang dilakukan atau daerah geografis pasar dimana sistem manajemen dipusatkan, berdasarkan pelanggan dari sistem manajemen dan berdasarkan proses pembuatan produk. Rentang manajemen menunjuk pada jumlah individu yang diawasi oleh wirausahawan. Hubungan skalar menunjuk pada rantai komando pada suatu organisasi. Dasar dalam penyaluran aktivitas individu dalam organisasi yang paling mendasar adalah tanggung jawab. Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melaksanakan aktivitas yang dibebankan. Tanggung Jawab adalah komitmen pribadi untuk menangani suatu pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengan kemampuannya. Terdapat tiga bidang yang berhubungan dengan tanggung jawab, yaitu pembagian aktivitas kerja, menegaskan aktivitas kerja dari manajemen dan bertanggung jawab. Pengembangan organisasi merupakan sebuah proses yang berkesinambungan secara terus-menerus yang dilakukan untuk melakukan usaha-usaha perbaikan atas berbagai kegagalan dan kesalahan, juga untuk memenuhi berbagai harapan-harapan yang diinginkan, serta bagian dari cara untuk peningkatan baik kuantitas maupun kualitas yang telah dimiliki sebelumnya, dengan mempertahankan nilai-nilai dasar dan utama yang terkandung di dalam budaya organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Herujito, Yayat M. 2001. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : Grasindo.
Duha, Timotius. 2014. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Deepublish.
Wiratmo, Masykur. Seri Diktat Kuliah :
Kewirausahaan. Jakarta : Universitas Gunadarma.
No comments:
Post a Comment